Cerita Panas | Nafsu Liar Birahi Majikanku Yang Pemalu
Seiring dengan banyaknya para pengguna internet yang memasukan kata kunci dengan kata cerita panas
di mesin-mesin pencari membuat hatiku tergugah untuk menggerakan
jari-jariku ke sebuah keyboard dan mengaplikasikannya ke dalam sebuah
bentuk tulisan.
Ya kali ini aku akan berbagi sebuah cerita pengalaman hidupku di masa silam. Dalam media ini sengaja aku buka kisah yang sangatmengandung unsur seks
yang pernah aku alami karena aku tidak tahu harus kepada siapa untuk
mencurahkannya secara langsung karena ini merupakan sebuah aib bagi
diriku. Selamat Membaca
Ya kali ini aku akan berbagi sebuah cerita pengalaman hidupku di masa silam. Dalam media ini sengaja aku buka kisah yang sangat
Aku
yang baru saja lulus sekolah SMA dimana pada saat itu ekonomi
keluargaku sedang terpuruk membuatku pergi merantau ke sebuah kota besar
untuk mencari pekerjaan. Niatku pada saat itu hanya untuk membantu
keluarga dan membiayai adik-adikku sekolah bilamana aku sudah
mendapatkan
pekerjaan nanti. Sudah 15 hari aku hidup di kota Jakarta tapi masih belum mendapatkan satu pekerjaan pun. Untunglah pada saat itu seorang teman satu kampung yang selalu membantuku dari mulai merantau sampai hari itu dimana aku belum mendapatkan apa yang aku cari. Ya aku yang tidak punya sanak saudara di kota itu membuat teman ku ini mengajakku agar aku mau tinggal di kontrakannya. Kebaikan temanku tidak akan pernah kulupakan jasa-jasanya. Bahkan disaat uang yang aku bawa dari kampung untuk bekal hidup di kota ini mulai menipis sahabatku itulah yang memberikanku sedikit uang gajinya kepadaku agar aku dapat bertahan hidup di kota Jakarta.
pekerjaan nanti. Sudah 15 hari aku hidup di kota Jakarta tapi masih belum mendapatkan satu pekerjaan pun. Untunglah pada saat itu seorang teman satu kampung yang selalu membantuku dari mulai merantau sampai hari itu dimana aku belum mendapatkan apa yang aku cari. Ya aku yang tidak punya sanak saudara di kota itu membuat teman ku ini mengajakku agar aku mau tinggal di kontrakannya. Kebaikan temanku tidak akan pernah kulupakan jasa-jasanya. Bahkan disaat uang yang aku bawa dari kampung untuk bekal hidup di kota ini mulai menipis sahabatku itulah yang memberikanku sedikit uang gajinya kepadaku agar aku dapat bertahan hidup di kota Jakarta.
"udah
terima saja De uang ini kebetulan aku habis gajian tadi pagi'' kata
Dodi teman satu kampungku sembari menyodorkan beberapa uang kertas
kepadaku "emm tapi Dod aku jadi gak enak sama kamu" jawabku.
"Udah mah aku numpang di kontrakan kamu eh sekarang malah kamu mau memberikan uang kepadaku untuk ''
"udah
gak apa-apa lagian aku kan sudah kerja, jadi sudah selayaknya aku
berbagi kepada teman baikku semasa kecil" potong Dodi sebelum
mendengarkan keraguanku dengan dibarengi senyuman untuk meyakinkanku
agar aku mau menerima uang tersebut.
Sungguh
saat itu aku di pojokan dengan keadaan yang sulit. Di satu sisi kalau
aku menerima uang pemberian Dodi tersebut aku merasa tidak enak karena
aku sudah banyak sekali merepotkannya. Di sisi lain kalau aku tidak
menerima uang pemberian dari Dodi aku tidak bisa untuk ikut testing di
sebuah perusahaan Perangkat Lunak Terbesar di Indonesia yang tadi siang
ada panggilan agar aku besok ikut hadir untuk mengikuti seleksi calon
karyawan dari perusahaan tersebut karena uang yang aku bawa dari kampung
saat ini sudah habis tidak ada sepeserpun yang tersisa.
"Hey kok malah melamun" ujar Dodi sambil menepuk pundakku pelan
''
Gini aja Dod bukan aku gak tahu di untung atau menolak pemberian kamu,
bagaimana kalau aku pinjam saja, nanti aku ganti doakan saja agar aku
dapat pekerjaan. Kebetulan tadi siang aku ada panggilan kerja dari
perusahaan yang kemarin aku datangi"
"Perusahaan
apa ?" tanya Dodi agak tegas dan penuh tanda tanya karena dia
menganggap kalau yang baru saja aku omongkan itu adalah bohong dan lebih
ke arah sebuah penolakan.
"Pokonya sebuah perusahaan yang bonafid Dod".
"Ya
syukur kalau kamu sudah ada panggilan mah". Ujar Dodi yang tidak
menutup rasa kebahagiaannya tentang kabar baik itu, dan kali ini Dodi
percaya
"Ini
kali pertamaku untuk ikut panggilan kerja sehabis aku lulus dari SMA
Dod, jadi aku sangat grogi banget dan aku takut tidak bisa melewati
seleksinya"
"Udah santai saja, banyak-banyak berdoa saja insya allah kamu bisa" ujar Dodi. Lanjutnya "Ya udah kamu butuh uang berapa?"
"100rb saja Dod". Kemudian Dodi pun memberikanku uang 100rb dengan pecahan 50rb'an
"Makasih frend, kamu sangat baik sekali padaku".." Ya udah aku mau nyuci baju dulu"
Dodi
pun melangkah ke arah kamar mandi sambil menggerutu dan diselingi
candanya "Yaah gini nih sudah cape-cape kerja eh terus nyuci baju
sendiri tidur pun sendiri, coba saja kalau aku dah nikah gak bakalan deh
kaya gini"
kata-kata Dodi tersebut membuat aku tidak tahan untuk ketawa karena aku ketahui kalau baru kemarin dia putus dari pacarnya sehingga membuatnya uring-uringan tidak karuan karena dia putus dengan pacarnya yang sebelumnya Dodi pernah berjanji untuk menjalin hidup bersama ia sampai kakek dan nenek .Ya Dodi memang sudah membuat komitmen dengan pacarnya itu kalau bulan depan nanti keluarga Dodi akan datang untuk melamar Lia pacarnya itu.
Tapi nasib berkata lain Lia sekarang malah lebih memilih memutuskan Dodi dan kembali ke mantannya yang dulu. Sampai saat ini Dodi belum tahu alasan mengapa Lia memutuskannya dan Handphone Lia pun dari kemarin tidak dapat dihubungi oleh Dodi padahal di hati Dodi ingin sekali menanyakan apa yang sebenarnya membuat Lia pacarnya itu membuat keputusan yang sangat menyakitkan kepada Dodi
"Sabar
saja Dod, besok kita nyari cewek bareng Ok" .."Ok sip" sahut Dodi di
kamar mandi sambil menutup-nutupi kalau sebenarnya ia sangat sedih
banget.kata-kata Dodi tersebut membuat aku tidak tahan untuk ketawa karena aku ketahui kalau baru kemarin dia putus dari pacarnya sehingga membuatnya uring-uringan tidak karuan karena dia putus dengan pacarnya yang sebelumnya Dodi pernah berjanji untuk menjalin hidup bersama ia sampai kakek dan nenek .Ya Dodi memang sudah membuat komitmen dengan pacarnya itu kalau bulan depan nanti keluarga Dodi akan datang untuk melamar Lia pacarnya itu.
Tapi nasib berkata lain Lia sekarang malah lebih memilih memutuskan Dodi dan kembali ke mantannya yang dulu. Sampai saat ini Dodi belum tahu alasan mengapa Lia memutuskannya dan Handphone Lia pun dari kemarin tidak dapat dihubungi oleh Dodi padahal di hati Dodi ingin sekali menanyakan apa yang sebenarnya membuat Lia pacarnya itu membuat keputusan yang sangat menyakitkan kepada Dodi
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar